Saturday, August 14, 2010

> mari mengenali nabi kita secara lahiriah...

Semuga semua mdapat keberkatan...KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH

> Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan orang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

> Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah :
 - Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah.
 - Aku melihat cahaya dari lidahnya..
 - Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
> - Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
> - Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
> - Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
> - Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
> - Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
> - Wajahnya seperti bulan purnama.
> - Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah ditengahnya.
> - Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas
> semasa
> marah.
> - Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.
> - Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli
> di bahagian sudut.
> - Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali
> pertama kali melihatnya.
> - Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
> - Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
> - Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
> - Janggutnya penuh dan tebal menawan.
> - Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca Warna
> lehernya putih seperti perak sangat indah.
> - Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
> - Rambutnya sedikit ikal.
> - Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
> bahu tapi disisir rapi.
> - Rambutnya terbelah di tengah.
> - Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
> dari dada ke pusat.
> - Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya
> lebih drpd biasa.
> - Seimbang antara kedua bahunya.
> - Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
> dan tersusun dgn cantik.
> - Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
> - Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya berisi tapak kakinya
> terlalu licin sehingga tidak melekat air.
> - Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
> - Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
> - Warna putihnya lebih banyak.
> - Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
> - Warna kulitnya putih tapi sihat.
> - Kulitnya putih lagi bercahaya.
> - Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
> - Badannya tidak gemuk.
> - Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran
> sederhana lagi kacak.
> - Perutnya tidak buncit.
> - Badannya cenderung kepada tinggi,semasa berada di kalangan org ramai
> baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

> KESIMPULANNYA :

> Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh
> sepanjang zaman.
> Semulia-mulia insan di dunia...
> untuk mengingatkan kita..
> Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
> salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
> masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan
> badan dan
> menutup pintu.  Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
> membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak
> tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur
> Fatimah
> lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang
> menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak
> dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
> dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata
> Rasulullah,
> Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
>
> Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril
> tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
> sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
> dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
> Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu
> langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga
> terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak
> membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
>
> "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
> kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul
> Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga
> bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata
> Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
> Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah
> peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut
> ini."
>
> Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
> menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau
> melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
> Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah
> yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar
> kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
> tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
> siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai
> dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
>
> Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali
> segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat
> aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di
> antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat
> saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
> mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,
> ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

> Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
> mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad
> wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

> Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk
> mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita.
> Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...

> Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu
> di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang
> mengasihmu di akhirat kelak

No comments:

Post a Comment